Sabtu, 31 Mei 2014

OBJEK WISATA DESA SILALAHI NABOLAK KABUPATEN DAIRI

Desa wisata silalahi terletak di pinggiran danau toba tepatnya dikabupaten dairi, wisata yang dapat kita lihat di daerah ini yaitu lukisan alam yang begitu indah dan natural, mulai dari pemandangan danau toba yang begitu indah, pegunungan dan dataran tinggi yang dapat menyejukkan mata, fasilitas yang terdapat di desa ini menurut kami sudah memadai baik dari segi infrastuktur/sarana dan pesona wisata, masyarakat desa wisata silalahi umumnya bermata pencarian petani baik petani bawang maupun petani padi, ada juga yang bekerja menambak ikan dan juga bertenun ulos baik ulos toba maupun ulos simalungun.
Ada satu hal yang tak seharusnya dilewatkan jika mengunjungi tempat ini yakni, mengunjungi silalahi nabolak, dimana kubu ini menceritakan sejarah singkat raja silalahi yang terlebih dahulu mendiami daerah ini. Secara singkat kubu tersebut bercerita dimana anak lelaki raja silalahi tersebut ditinggal pergi oleh raja sejak masa kecilnya. Jadi sang raja berpesan kepada anak lelakinya yang lain yang berjumlah 7 orang, baiklah menjaga dan merawat adiknya dengan sepenuh hati dan tanggung jawab penuh memenuhi kebutuhannya sampai ia menikah dan mandiri.

Di sekitar tugu juga terdapat rumah raja silalahi yang dulunya mereka tinggali. Tempat ini masih terpelihara dengan baik, jika ingin mengunjungi tugu ini ada beberapa hal yang harus di patuhi, yakni saat memasuki daerah tugu makam tersebut harus membuka alas kaki, tidak ribut, dan paling utama katanya bagi wanita tidak boleh menggerai rambut. Di tugu makam tersebut dituliskan struktur silsilah keturunan anak-anak raja dan pasangannya. Raja memiliki 8 orang anak laki-laki dan 1 anak perempuan.


Bila mengunjungi Kabupaten Dairi, mungkin salah satu tempat yang ingin dikunjungi adalah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang merupakan salah satu objek wisata di daerah itu. Namun sebenarnya Dairi masih memiliki potensi wisata yang juga sangat indah yang kaya pesona dan menyimpan banyak “rahasia alam” namun belum begitu dikelola dengan maksimal sehingga kawasan wisata Danau (Tao dalam bahasa Batak) Silalahi dan Desa Silalahi namanya tidak “setenar” TWI.
Indah dan menakjubkan, kata-kata itu pasti akan terucap dari mulut pengunjung yang baru pertama kali melihat Danau Silalahi yang terletak di Desa Silalahi Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi. Betapa tidak, danau yang merupakan bagian dari Danau Toba itu ternyata memiliki hamparan pantai yang sangat indah dan desa di sekitarnya menyimpan banyak cerita khas serta legenda-legenda Batak.

Hamparan pantai indah yang terbentang di sepanjang sisi pantai Danau Silalahi diperkirakan mencapai 28 Km sehingga sangat potensial untuk dijadikan arena olahraga pantai seperti volly pantai. Dalam suatu perbincangan dengan warga di Desa Silalahi belum lama ini terungkap, keunikan dan “rahasia alam” yang terdapat di Danau Silalahi dan Desa Silalahi sangat banyak.

Mulai dari palung terdalam di dunia dengan kedalaman 905 meter, Danau Silalahi yang berjarak 128 Km dari Kota Medan, juga kaya akan hasil ikan air tawar (ikan mas dan mujair), yang kelezatan dan proteinnya menurut masyarakat setempat melebihi ikan sejenis yang berasal dari Vietnam dan Thailand. Pesona lainnya yang dimiliki Danau  Silalahi, setiap tahunnya biasanya antara bulan Juni-Juli, ombak di danau tersebut mencapai tinggi 60-70 meter akibat tiupan angin kencang.
“Pemandangan ombak tersebut biasanya dinantikan banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang sengaja datang untuk menyaksikan keindahan ombak tersebut,” kata warga marga Silalahi tersebut. Ia menyebutkan, Bupati Dairi DR. MP Tumanggor sebenarnya memberikan perhatian yang sangat besar untuk mempromosikan dan mengembangkan Danau Silalahi menjadi salah satu objek wisata yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan.

“Bupati Dairi dalam rangka promosi sering membawa tamu-tamunya termasuk para pejabat pemerintah baik dari Propinsi Sumatera Utara maupun pejabat pemerintah pusat untuk mengunjungi Danau Silalahi,” paparnya. Memang saat ini banyak kendala yang dihadapi untuk mengembangkan Danau Silalahi menjadi kawasan wisata yang diminati wisatawan, seperti minimnya sarana penginapan serta perlunya penanganan kerusakan jalan antara Lae Pondom - Desa Silalahi sepanjang 9 Km.
Saat ini di Desa Silalahi hanya terdapat 2 tempat penginapan masing-masing Mess Pemkab Dairi dengan 18 kamar dan 2 hotel melati dengan fasilitas 20 kamar.
Selain itu bila saja dermaga ferry dibangun di Desa Silalahi sehingga kapal-kapal dari Parapat/Danau Toba dapat langsung merapat ke desa tersebut, diyakini akan banyak wisatawan yang berminat untuk menikmati keindahan Danau Silalahi serta berbagai keunikan dan cerita khas di Desa Silalahi.
Anggota DPRD Dairi Pardomuan Nauli Simanjuntak sangat mendukung pengembangan kawasan wisata Silalahi, dan menganjurkan agar Dinas Keparhub Dairi membuat semacam Pusat Informasi Wisata di Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, sehingga potensi wisata yang ada di Dairi, termasuk Danau dan Desa Silalahi dapat disebar luaskan baik melalui brosur, maupun penjelasan yang diperoleh di Pusat Informasi Wisata kepada para pengunjung di TWI.
“TWI kan saat ini ramai dikunjungi wisatawan, namun setelah dari TWI kebanyakan pengunjung bingung mau kemana, sehingga ada baiknya Danau Silalahi dan Desa Silalahi juga dipromosikan sehingga para wisatawan dapat juga menikmati kawasan wisata tersebut,” harap Simanjuntak.
Sangat disayangkan memang Danau Silalahi dan Desa Silalahi yang menyimpan banyak pesona alam dan budaya, belum ditata dengan maksimal dan kurang mendapat perhatian dalam pengembangannya, sehingga “rahasia alam” yang terkandung di dalamnya belum diketahui banyak orang
1.      Sejarah Raja Silahisabungan
Raja silahisabungan, adalah generasi kelima dari si raja batak, merupakan anak ke-3 dari tuan sorbadibanua. Raja Silahisabungan, menikah di pangururan dengan pinta haomasan boru raja ambaton, punya satu anak dan satu orang boru. Anak lelakinya dinamakan Silahi, yang menurunkan marga silalahi, anak borunya dinamakan si boru nauli basa. Selanjutnya Raja Silahisabungan berkelana ke Pakpak Dairi, berbekal tanah dan air dari mata air 'Aekmual' di Lumban Silalahi,  Pangururan. Lumban Silalahi , sekarang dikenal dengan nama Kampung Silalahi Nagodang, Pangururan.

Ditanah pakpak Raja Silahisabungan  berhasil menyembuhkan isteri dari raja pakpak yang sakit, lalu menikah dengan boru Raja pakpak tersebut, yang bernama  Pingan Matio Boru    Padang  Batanghari dan punya 7 orang anak yaitu  LOHO (menurunkan marga Sihaloho), TUNGKIR (menurunkan marga Situngkir), SONDI (menurunkn marga Rumasondi), BUTAR (menurunkan marga Sinabutar), DEBANG (menurunkan marga Sidebang), BARIBA menurunkan marga Sinabariba/Sidabariba) , BATU (menurunkan marga Pintu Batu) . Daerah dimana mereka tinggal dan menetap dipakpak Dairi,  dinamakan Huta Lahi, sekarang dikenal dengan nama Silalahi Nabolak.

Berdasarkan Huta Lahi, Kampung  Silalahi Nabolak,  Dairi, pomparan anak-anak dari isteri ke-2 Raja Silahisabungan banyak yang menggunakan marga Silalahi  diperantauan, tanpa meninggalkan marga aslinya. contoh : Silalahi Sihaloho, Silalahi Situngkir, Silalahi Rumasondi, Silalahi Sinabutar, Silalahi Sidebang, Silalahi Sinabariba,Silalahi Pintu Batu.


Selanjutnya Raja Silahisabungan berkelana ke Sibisa, kemudian berhasil menyembuhkan Similingiling Boru Raja Mangarerak  yang sakit ,dan menikah dengan Similingiling boru raja mangarerak tersebut, punya satu anak dinamakan  Siraja Tambun Kemudian Raja Silahisabungan membawanya ke Lumban Silalahi, Pangururan. Setelah remaja, siraja tambun diajak Raja Silahisabungan ke huta lahi (Silalahi Nabolak) Dairi. Kemudian diajak lagi ke Lumban Silalahi, Pangururan. Setelah dewasa, Siraja Tambun kembali ke SIBISA untuk menjumpai ibu kandungnya

Sampai akhir hidupnya, Raja Silahisabngan mempunyai 3 orang isteri 9 orang anak, 1 orang boru
·         Dari isteri pertama, Pinta Haomasan Boru Raja Ambaton , 1 orang anak, 1 orang Boru.  : 
a.       SILAHI RAJA (SILALAHI) 
b.      BORU NAULI BASA 
·         Dari isteri kedua, Pinggan Matio Boru Padang Batanghari, 7  orang anak
1.      LOHO RAJA (SIHALOHO)
2.      TUNGKIR RAJA (SITUNGKIR)
3.      SONDI RAJA (SONDIRAJA)
4.      BUTAR RAJA (SINABUTAR)
5.      DEBANG RAJA (SIDEBANG)
6.      BARIBA RAJA (SIDABARIBA) 
7.      BATU RAJA (PINTUBATU) 
·         Dari isteri ke-3, Milingiling Boru Raja Mangarerak, 1 orang anak : 
1. SIRAJA TAMBUN (TAMBUNAN)


2.      Sejarah Tugu Raja Silahisabungan
Selain  keindahan  pantainya, Desa silalahi juga menonjol dengan keberadaan Tugu Raja Silahisabungan dengan keindahan reliefnya yang tergambar disekeliling tugu i tersebut. Sebelum tahu lebih banyak tentang wujud tugu tersebut, ada baiknya mengetahui bagaimana sejarah dibangunnya Tugu tersebut.
1.      Mubes I, tanggal 9 – 12 Desember 1967
Pada tanggal 9–12 Desember 1967 telah berlangsung musyawarah warga Silahisabungan di silalahi Nabolak yang dihadirkan utusan dari Kabupaten Diari, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara/Samosir, Deli Serdang, Langkat, Kotamadya Medan dan Pematangsiantar. Musyawarah berjalan lancar aman dan tertib dilandasi rasa kekeluargaan dan cinta kasih yang yang paling hakiki. Pada mubes ini terbentuklah Panitia Pusat Tugu dan tarombo Silahisabungan disingkat menjadi PPTTS berpusat di Sidikalang dengan susunan Pengurus sebagai berikut :
1.      Ketua Umum : V.I SILALAHI / Bupati KDH TK. II Dairi
2.      Ketua I : Ph. SILALAHI
3.      Ketua II : S.A.S. Tambunan
4.      Ketua III : T.D. SILALAHI
5.      Ketua Umum : Gr.A. Tambunan
6.      Ketua I : S.D. SIPAYUNG, BA
7.      Ketua II : P. SILALAHI
8.      Ketua III : Gr. B. TAMBUNAN
9.      Bendahara Umum : St. J. SIJABAT
Peserta mubes ini telah sepakat menetapkan :
1.      Membangun Tugu Makam Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak
2.      Membentuk panitia Tarombo Raja Silahisabungan untuk menyusun turasi dan Tarombo Raja Silahisabungan.
3.      Motto “ Rao Renta Pomparan ni Raja Silahisabungan” sebagai semboyan warga Silahisabungan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bagi keturunannya
Dengan disebar – luaskan keputusan mubes I oleh Panitia Pusat maka terbentuklah Sub Panitia di Beberapa daerah. Di kota madya Pematangsiantar terbentuk Sub Panitia Tugu Tarombo Silahisabungan, dengan Susunan Pengurus sebagai berikut:
1.      Ketua Umum : Gr. PETRUS SILALAHI
2.      Ketua I : Gr. TUAN ASAL SILALAHI
3.      Ketua II : Drs. JONIA SIHALOHO
4.      Ketua III : CONSTAN SILALAHI
5.      Sekretaris I : WONGSO SILALAHI
6.      Sekretaris II : JABANGSA SIHALOHO
7.      Sekretaris Iii : SONTANG SILALAHI
8.      Bendahara I : M.Ch. SIPAYUNG

Demikian juga didaerah – daerah lain terbentuk Sub Panitia yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Setiap Sub panitia berusaha mengumpul Turasi dan Tarombo Silahisabungan untuk dibawa pada Mubes II sesuai dengan anjuran Panitia Pusat.

OLEH :
KELOMPOK 5

NOVA JULIANA NAIBAHO
PUJI ERVINNA NAINGGOLAN
RIDUAN OMPUSUNGGU
SUTAN P. SIPAHUTAR

2 komentar:

  1. silalahi,, merupakan kampung marga silalahi
    terkenal dengan pantai na yang indah.. sunggu menawan...
    indah sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa beri referensi utk akomodasinya, friend?

      Hapus