Desa wisata
silalahi terletak di pinggiran danau toba tepatnya dikabupaten dairi, wisata
yang dapat kita lihat di daerah ini yaitu lukisan alam yang begitu indah dan
natural, mulai dari pemandangan danau toba yang begitu indah, pegunungan dan
dataran tinggi yang dapat menyejukkan mata, fasilitas yang terdapat di desa ini
menurut kami sudah memadai baik dari segi infrastuktur/sarana dan pesona
wisata, masyarakat desa wisata silalahi umumnya bermata pencarian petani baik
petani bawang maupun petani padi, ada juga yang bekerja menambak ikan dan juga
bertenun ulos baik ulos toba maupun ulos simalungun.
Ada satu hal
yang tak seharusnya dilewatkan jika mengunjungi tempat ini yakni, mengunjungi
silalahi nabolak, dimana kubu ini menceritakan sejarah singkat raja silalahi
yang terlebih dahulu mendiami daerah ini. Secara singkat kubu tersebut
bercerita dimana anak lelaki raja silalahi tersebut ditinggal pergi oleh raja
sejak masa kecilnya. Jadi sang raja berpesan kepada anak lelakinya yang lain
yang berjumlah 7 orang, baiklah menjaga dan merawat adiknya dengan sepenuh hati
dan tanggung jawab penuh memenuhi kebutuhannya sampai ia menikah dan mandiri.
Di sekitar tugu
juga terdapat rumah raja silalahi yang dulunya mereka tinggali. Tempat ini
masih terpelihara dengan baik, jika ingin mengunjungi tugu ini ada beberapa hal
yang harus di patuhi, yakni saat memasuki daerah tugu makam tersebut harus
membuka alas kaki, tidak ribut, dan paling utama katanya bagi wanita tidak
boleh menggerai rambut.
Di tugu makam tersebut dituliskan struktur silsilah
keturunan anak-anak raja dan pasangannya. Raja memiliki 8 orang anak laki-laki
dan 1 anak perempuan.
Bila mengunjungi Kabupaten Dairi, mungkin salah satu tempat
yang ingin dikunjungi adalah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo
yang merupakan salah satu objek wisata di daerah itu. Namun sebenarnya Dairi
masih memiliki potensi wisata yang juga sangat indah yang kaya pesona dan
menyimpan banyak “rahasia alam” namun belum begitu dikelola dengan maksimal
sehingga kawasan wisata Danau (Tao dalam bahasa Batak) Silalahi dan Desa
Silalahi namanya tidak “setenar” TWI.
Indah dan menakjubkan, kata-kata itu pasti akan terucap dari
mulut pengunjung yang baru pertama kali melihat Danau Silalahi yang terletak di
Desa Silalahi Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi. Betapa tidak, danau
yang merupakan bagian dari Danau Toba itu ternyata memiliki hamparan pantai
yang sangat indah dan desa di sekitarnya menyimpan banyak cerita khas serta
legenda-legenda Batak.
Hamparan pantai indah yang terbentang di sepanjang sisi pantai Danau
Silalahi diperkirakan mencapai 28 Km sehingga sangat potensial untuk dijadikan
arena olahraga pantai seperti volly pantai. Dalam suatu perbincangan dengan warga di Desa Silalahi belum lama
ini terungkap, keunikan dan “rahasia alam” yang terdapat di Danau Silalahi dan
Desa Silalahi sangat banyak.
Mulai dari
palung terdalam di dunia dengan kedalaman 905 meter, Danau Silalahi yang
berjarak 128 Km dari Kota Medan, juga kaya akan hasil ikan air tawar (ikan mas
dan mujair), yang kelezatan dan proteinnya menurut masyarakat setempat melebihi
ikan sejenis yang berasal dari Vietnam dan Thailand. Pesona lainnya yang
dimiliki Danau Silalahi, setiap tahunnya
biasanya antara bulan Juni-Juli, ombak di danau tersebut mencapai tinggi 60-70
meter akibat tiupan angin kencang.
“Pemandangan ombak tersebut
biasanya dinantikan banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang sengaja
datang untuk menyaksikan keindahan ombak tersebut,” kata warga marga Silalahi
tersebut. Ia menyebutkan, Bupati Dairi DR. MP Tumanggor sebenarnya memberikan perhatian
yang sangat besar untuk mempromosikan dan mengembangkan Danau Silalahi menjadi
salah satu objek wisata yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan.
“Bupati Dairi dalam rangka
promosi sering membawa tamu-tamunya termasuk para pejabat pemerintah baik dari
Propinsi Sumatera Utara maupun pejabat pemerintah pusat untuk mengunjungi Danau
Silalahi,” paparnya. Memang saat ini banyak kendala yang dihadapi untuk
mengembangkan Danau Silalahi menjadi kawasan wisata yang diminati wisatawan,
seperti minimnya sarana penginapan serta perlunya penanganan kerusakan jalan
antara Lae Pondom - Desa Silalahi sepanjang 9 Km.
Saat ini di Desa Silalahi hanya
terdapat 2 tempat penginapan masing-masing Mess Pemkab Dairi dengan 18 kamar
dan 2 hotel melati dengan fasilitas 20 kamar.
Selain itu bila saja dermaga
ferry dibangun di Desa Silalahi sehingga kapal-kapal dari Parapat/Danau Toba
dapat langsung merapat ke desa tersebut, diyakini akan banyak wisatawan yang
berminat untuk menikmati keindahan Danau Silalahi serta berbagai keunikan dan
cerita khas di Desa Silalahi.
Anggota DPRD Dairi Pardomuan
Nauli Simanjuntak sangat mendukung pengembangan kawasan wisata Silalahi, dan
menganjurkan agar Dinas Keparhub Dairi membuat semacam Pusat Informasi Wisata
di Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, sehingga potensi wisata yang ada di Dairi,
termasuk Danau dan Desa Silalahi dapat disebar luaskan baik melalui brosur,
maupun penjelasan yang diperoleh di Pusat Informasi Wisata kepada para
pengunjung di TWI.
“TWI kan saat ini ramai
dikunjungi wisatawan, namun setelah dari TWI kebanyakan pengunjung bingung mau
kemana, sehingga ada baiknya Danau Silalahi dan Desa Silalahi juga dipromosikan
sehingga para wisatawan dapat juga menikmati kawasan wisata tersebut,” harap
Simanjuntak.
Sangat disayangkan memang Danau
Silalahi dan Desa Silalahi yang menyimpan banyak pesona alam dan budaya, belum
ditata dengan maksimal dan kurang mendapat perhatian dalam pengembangannya, sehingga
“rahasia alam” yang terkandung di dalamnya belum diketahui banyak orang
1. Sejarah Raja Silahisabungan
Raja silahisabungan, adalah generasi kelima dari si raja
batak, merupakan anak ke-3 dari tuan sorbadibanua. Raja Silahisabungan, menikah
di pangururan dengan pinta haomasan boru raja ambaton, punya satu anak dan satu
orang boru. Anak lelakinya dinamakan Silahi, yang menurunkan marga silalahi,
anak borunya dinamakan si boru nauli basa. Selanjutnya Raja Silahisabungan
berkelana ke Pakpak Dairi, berbekal tanah dan air dari mata air 'Aekmual' di Lumban Silalahi, Pangururan. Lumban Silalahi , sekarang dikenal dengan
nama Kampung Silalahi Nagodang, Pangururan.
Ditanah pakpak Raja
Silahisabungan berhasil menyembuhkan isteri dari raja pakpak yang sakit,
lalu menikah dengan boru Raja pakpak tersebut, yang bernama Pingan Matio
Boru Padang Batanghari dan
punya 7 orang anak yaitu LOHO (menurunkan marga Sihaloho), TUNGKIR (menurunkan marga Situngkir), SONDI (menurunkn
marga Rumasondi), BUTAR (menurunkan marga Sinabutar), DEBANG (menurunkan
marga Sidebang), BARIBA menurunkan marga Sinabariba/Sidabariba) , BATU (menurunkan
marga Pintu Batu) . Daerah dimana mereka tinggal dan menetap dipakpak Dairi,
dinamakan Huta Lahi, sekarang dikenal dengan nama Silalahi Nabolak.
Berdasarkan Huta
Lahi, Kampung Silalahi Nabolak, Dairi, pomparan anak-anak dari
isteri ke-2 Raja Silahisabungan banyak yang menggunakan marga Silalahi diperantauan,
tanpa meninggalkan marga aslinya. contoh : Silalahi Sihaloho, Silalahi
Situngkir, Silalahi Rumasondi, Silalahi Sinabutar, Silalahi Sidebang, Silalahi Sinabariba,Silalahi Pintu Batu.
Selanjutnya Raja
Silahisabungan berkelana ke Sibisa, kemudian berhasil menyembuhkan Similingiling
Boru Raja Mangarerak yang sakit ,dan menikah dengan Similingiling boru
raja mangarerak tersebut, punya satu anak dinamakan Siraja Tambun
Kemudian Raja Silahisabungan membawanya ke Lumban Silalahi, Pangururan. Setelah
remaja, siraja tambun diajak Raja Silahisabungan ke huta lahi (Silalahi Nabolak)
Dairi. Kemudian diajak lagi ke Lumban Silalahi, Pangururan. Setelah dewasa, Siraja
Tambun kembali ke SIBISA untuk menjumpai ibu kandungnya
Sampai akhir hidupnya, Raja Silahisabngan mempunyai 3 orang
isteri 9 orang anak, 1 orang boru
Dari isteri pertama, Pinta Haomasan Boru Raja
Ambaton , 1 orang anak, 1 orang Boru. :
b.
1. LOHO RAJA (SIHALOHO)
2. TUNGKIR RAJA (SITUNGKIR)
3.
SONDI
RAJA (SONDIRAJA)
4.
BUTAR
RAJA (SINABUTAR)
5.
DEBANG
RAJA (SIDEBANG)
6.
BARIBA
RAJA (SIDABARIBA)
7.
1. SIRAJA
TAMBUN (TAMBUNAN)
Selain keindahan pantainya, Desa silalahi juga menonjol dengan
keberadaan Tugu Raja Silahisabungan dengan keindahan reliefnya yang tergambar
disekeliling tugu i tersebut. Sebelum tahu lebih banyak tentang wujud tugu
tersebut, ada baiknya mengetahui bagaimana sejarah dibangunnya Tugu tersebut.
1. Mubes I, tanggal 9 – 12 Desember 1967
Pada tanggal 9–12 Desember 1967 telah berlangsung musyawarah warga Silahisabungan di silalahi Nabolak yang dihadirkan utusan dari Kabupaten Diari, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara/Samosir, Deli Serdang, Langkat, Kotamadya Medan dan Pematangsiantar. Musyawarah berjalan lancar aman dan tertib dilandasi rasa kekeluargaan dan cinta kasih yang yang paling hakiki. Pada mubes ini terbentuklah Panitia Pusat Tugu dan tarombo Silahisabungan disingkat menjadi PPTTS berpusat di Sidikalang dengan susunan Pengurus sebagai berikut :
1. Ketua Umum : V.I SILALAHI / Bupati KDH TK. II Dairi
2. Ketua I : Ph. SILALAHI
3. Ketua II : S.A.S. Tambunan
4. Ketua III : T.D. SILALAHI
5. Ketua Umum : Gr.A. Tambunan
6. Ketua I : S.D. SIPAYUNG, BA
7. Ketua II : P. SILALAHI
8. Ketua III : Gr. B. TAMBUNAN
9. Bendahara Umum : St. J. SIJABAT
Peserta mubes ini telah sepakat menetapkan :
1.
Membangun Tugu Makam Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak
2.
Membentuk panitia Tarombo Raja Silahisabungan untuk menyusun turasi dan Tarombo Raja Silahisabungan.
3.
Motto “ Rao Renta Pomparan ni Raja Silahisabungan” sebagai
semboyan warga Silahisabungan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bagi keturunannya
Dengan disebar – luaskan keputusan mubes I oleh Panitia Pusat maka terbentuklah Sub Panitia di Beberapa daerah. Di kota madya Pematangsiantar terbentuk Sub Panitia Tugu Tarombo Silahisabungan, dengan Susunan Pengurus sebagai berikut:
1.
Ketua Umum : Gr. PETRUS SILALAHI
2.
Ketua I : Gr. TUAN ASAL SILALAHI
3.
Ketua II : Drs. JONIA SIHALOHO
4.
Ketua III : CONSTAN SILALAHI
5.
Sekretaris I : WONGSO SILALAHI
6.
Sekretaris II : JABANGSA SIHALOHO
7.
Sekretaris Iii : SONTANG SILALAHI
8.
Bendahara I : M.Ch. SIPAYUNG
Demikian juga didaerah – daerah lain terbentuk Sub Panitia yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Setiap Sub panitia berusaha mengumpul Turasi dan Tarombo Silahisabungan untuk dibawa pada Mubes II sesuai dengan anjuran Panitia Pusat.
OLEH :
KELOMPOK 5
NOVA
JULIANA NAIBAHO
PUJI
ERVINNA NAINGGOLAN
RIDUAN
OMPUSUNGGU
SUTAN
P. SIPAHUTAR
silalahi,, merupakan kampung marga silalahi
BalasHapusterkenal dengan pantai na yang indah.. sunggu menawan...
indah sekali
Bisa beri referensi utk akomodasinya, friend?
Hapus